Pengembangan Kualitas Bumdes : Dengan Pendekatan Model Tetrapreneur Di Desa Randusanga Wetan
DOI:
https://doi.org/10.58982/jswe.v2i3.337Kata Kunci:
Pengenbgangan Bumdes, Tetrapreneur, perguruan tinggi, perbankanAbstrak
Satuan wilayah terendah dalam lembaga ketatanegaraan Indonesia adalah desa. Setelah “UU Desa”, pembangunan desa memasuki era baru yang diharapkan dapat mendorong kemandirian sosial, ekonomi, politik dan budaya desa. Dengan kata lain, desa diberikan otonomi (kebebasan) untuk memerintah. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mendampingi, membimbing, mengawasi BUMDes dan mensosialisasikan strategi pengembangan BUMDes melalui model Tetrapreneur dan pengembangannya melibatkan perguruan tinggi dan perbankan. Bentuk kewenangan pemerintah terkait dengan kemandirian masyarakat desa adalah melalui pembentukan Badan Usaha Desa (BUMDes) yang memberdayakan masyarakat desa untuk mengelola sumber dayanya sendiri secara mandiri dan adaptif. BUMDes merupakan lembaga ekonomi kerakyatan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, BUMDes perlu mengoptimalkan sumber dayanya untuk kepentingan masyarakat.
Referensi
Arman, A., Marsuki., & Sulkipi. (2018). Model Pengembangan Bumdes Melalui Kemitraan Perguruan Tinggi dan Perbankan. Proceeding of Community Development. Vol. 2, 520-526.
Bambang, B. (2017). Implemetasi Badan Usaha Milik Desa Berbasis Ekonomi Islam: Suatu Kajian Elementer. Jurnal Iqtisaduna, 3(2), 109-131.
Dariah, A. R. (2009). Peran Perguruan Tinggi dalam Aplikasi Variasi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa di Jawa Barat. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 25(2), 143-152.
Fatimah, P. R. (2018). Mengembangkan Kualitas Usaha Milik Desa (Q-BUMDES) untuk Melestarikan Ketahanan Ekonomi Masyarakat dan Kesejahteraan Adaptif: Perancangan Sistem Kewirausahaan Desa dengan Menggunakan Model Tetrapreneur. Jurnal Studi Pemuda, 7(2), 122-132.
Furqan, A. M., & Fahmi, R. A. (2018). Peluang Pengembangan Ekonomi Islam Melalui
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Gunawan, K. (2011). Manajemen BUMDes dalam rangka menekan laju urbanisasi.
Jurnal. WIDYATECH Jurnal Sains dan Teknologi, 10(3).
Harmiati, A. A. Z., Zulhakim, A. A., & Sos, S. (2017). Eksistensi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Mengembangkan Usaha dan Ekonomi Masyarakat Desa yang Berdaya Saing di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Retrieved from: Jurnal Unihaz Bengkulu, Cluster Ekonomi. Setnas ASEAN.
Keller, K. L., & Aaker, D. A. (1992). The effects of sequential introduction of brand extensions. Journal of marketing research, 29(1), 35-50.
Kirowati, D., & dwi Setia, L. (2018). Pengembangan Desa Mandiri melalui BUMDes dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa (Studi Kasus: Desa temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan). Jurnal AKSI (Akuntansi dan Sistem Informasi), 3(1), 15-24.
Marsuki (2005). Analisis Sektor Perbankan, Moneter dan Keuangan Indonesia, Edisi
Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media
Sower, V. E. (2010). Essentials of quality with cases and experiential exercises. John Wiley & Sons.
Sumantra, K., Yuesti, A., Suryatmaja, I. B., & Sudiana, A. K. (2016). Pemberdayaan Kelompok Ekonomi Produktif Pendukung Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Desa Pajahan Dan Munduk Temu Kecamatan Pupuan, Tabanan. Prosiding Semnas Hasil Pengabdian Masyarakat.
Wibawa, S. (2017). Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan Dan Pengabdian Kepada Masyarakat). Disampaikan dalam Rapat Perencanaan Pengawasan Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri. Yogyakarta, 29, 01-15.
Yudiardi, D. (2015). Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pedesaan Kabupaten Garut. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Garut.